DEWAN GEREJA PAPUA
Soal Pesawat yang Dibakar di Pagampa, Kabupaten Intan Jaya, PAPUA
Kami membaca berita tentang pesawat MAF yang di bakar 6 Januari 2021. Kmi mndapat Laporan ada Pimpinan Gereja yang mendapat tekanan/ pertanyaan dari banyak pihak: mengapa Gereja belum mengutuk OPM? Jawaban kami: 'Kami tidak bisa keluarkan pernyataan begitu saja, sebelum kta melakukan investigasi. Karena kalau hari ini kita ke Pagampa dan bertanya mungkin masyrakat akan mengaku 'pelakunya OPM' hanya karena mreka takut TNI yg ada di sana. Artinya kalau kita mau mendapat Jawaban yang obyektif, Intan Jaya harus bersih dari TNI POLRI. Ini karena dalam Sejarah Gereja kami pimpinan Gereja generasi 1980an di hubungi utk memvonis OPM & mereka 'iyakan saja' hanya dengan modal percaya kepada pihak Keamanan tanpa bertanya. Hari ini dengan banyaknya berita2 di media sosial tentang TNI POLRI jual beli senjata & amunisi kepada OPM (tidak perlu apakah itu OPM benaran atau bayaran) kita harus investigasi sebelum vonis OPM sebagai pelaku &: sebelum kami lihat Tanàh ini melihat demilitarisasi. Tarik militer dulu. Íni kmi ajukan berdasarkan atau merujuk kepada pertanyaan2 inti yang Kita mau gali: terkait motivasi, siapa yg bakar dan kepentingan nya & bagaimana? Selain pertanyaan 'mengapa pihak keamanan menekan Gereja utk vonis OPM sebagai pelaku'. Ini juga karena Sejarah MAF berooperasi di Tanah Papua tidak pernah jelas: kadang bermitra dagang dengan Keamanan/ABRI dalam operasi militer ttapi juga aktif dalam Pekabaran Injil. Ini kami bicara dari sisi Sejarah kami: Sinode Gereja Papua. Kami harap kita bisa mengambil kesmpulan yang jernih.
(a). Para donor di Barat yg anggota Gereja pda akhir tahun2 1850an mulai memberikan uang utk kepentingan membeli pesawat bagi Pekabaran Injil di pedalaman, Tanah Papua. Sehingga misalnya tahun 1955 misi CMA (perintis Sinode Gereja KINGMI Papua) membeli pesawat pertama tahun 1950an yang digunakan membeli psawat yg digunakan untuk membuka Lembah Balim bagi Pekabaran Injil di sana. Tahun 1956 November órang Mee dari Meepago / Kab Paniai memberontak melawan semua pihak 'yang membawa peradaban baru' dari luar & membakar pesawat baru tadi. Selain itu beberapa tenaga guru juga ikut dibunuh. Mengapa mereka mem bakar pesawat & membunuh guru? Pesawat itu' yg membawa guru dari luar yg merusak adat' yg ada & dengan bersundal dengan anak2 perempuan di sekitar kampung itu'. Kebiasaan guru yg bersundal tadi 'melawan budaya & norma adat'. Laki2 itu' harus di bunuh'. Siapa yang salah?
(b) Antara tahun 1977 & 1978 terjadi pemberontakan di Jayawijaya. Di mana misi CMA & MAF waktu orang & masyarakat Jayawjaya hadapi ABRI gunakan pesawat tempur modern sumbangan Pemerintah Amerika? Dalam arsip2 misi CMA dalam tahun 1977 & 1978, pihak CMA & MAF mendukung ABRI. CMA & MAF membantu ABRI 1977 & 1978 dengan beberapa cara: (a) memberi info kepada ABRI di mana posisi kumpul OPM & tempat latihan OPM? Dan menyiapkan pilot & pesawat MAF untuk ABRI turunkan bom di kampung 2 itu 'menewaskan banyak warga tak berdosa'. Dari mana kita tahu dosa ABRI & ABRI yang rasis terhadap orang Papua ini? Arsip Surat2 misi CMA kepada ABRI, MAF di Sentani yg dialamatkan kepada Bupati Nabire: Andreas Sunarto & Dandim Nabire tahun2 itu'.
(c) Tahun 1962 Gereja KINGMI di bentuk di Beoga, kabupten Puncak. Sejak itu sampai tahun 1983 Gereja KINGMI Sinode. February 1983 Misi CMA membutuhkan Sinode Gereja KINGMI gabung deñgan GKII yang berpusat di Jakarta karena kebutuhan perpanjangan Visa bagi tenaga CMA. Tahun 2006 misi CMA di Tanah Papua kurang, sehingga Visa tadi tidak penting bagi Sinode. Sinode Gereja KINGMI & ini mendorong Gereja ini kembali ke sistem Sinode KINGMI lagi. Íni murni kepentingan internal Gereja ini. Tetapi bagaimna tanggapan dari Misi CMA, MAF, GKII, orang Papua & Indonesia yang bekerja sama dengan BIN, TNI POLRI semua ramai2 menuduh Sinode Gereja KINGMI Papua sebagai 'pendukung OPM'. sampai2 Ketua GKII melapor ke Pangdam bahwa Sinode Gereja Papua 'pendukung separatis'. Pada hal niat di balik ini karena prihatin mengamati 'para pengerja Gereja kami dari pegunungan Tengah ke Jawa utk setahun sekali habiskan dana puluhan juta'. Tetapi sejak itu misi CMA & MAF tuduh Sinode Gereja Papua sebagai 'pendukung OPM'. Sehingga tenaga Gereja KINGMI tidak bisa pakai jasa pelayanan MAF. Simak bebrapa
kejadian berikut yang menyakitkan. (c1) beberapa hamba Tuhan kami yang sudah di pesawat MAF di Wamena mau ke yahukimo dipaksa turun dari pesawat & bongkar barang keluar dari pesawat. (c2) Pdt Tabuni Pietr sudah muat bahan bangunan Gereja KINGMI di Nduga tetapi diturunkan dari pesawat MAF itu' karena dia adalah pendeta KINGMI.
(d)sejumlah pertanyaan kepada Misi CMA & MAF? Apkah masih setia kepada para donor di Barat yg memberi dana untk digunakan membeli Pesawat MAF untuk pekabaran injil? Atau? Pertanyaan pesawat MAF juga bisa angkut TNI POLRI yang berjiwa rasis terhadap orang Papua & logistiknya untuk bunuh' órang Papua termasuk operasi militer di Intan Jaya? Bagaimna MAF bisa angkut bahan2 bangunan mesjid dari Ustad di Nduga, Beoga, dll tetapi menolak mengangkut bahan bangunan untuk pembagunan Gereja' di Nduga. Bukankah MAF juga bekerja sama dengan negara Indonesia yg rasis? Apakah misi CMA /MAF sama dengan misi politik NKRI selain Pekabaran Injil?
(e)Dalam pandangan Badan rahasia Indonesia kecurigaan terhadap Badan Pekabaran Injil & MAF selalu ada sebagai 'pendukung OPM'. Walaupun dalam praktek kedua Badan itu' telah bermitra dengan Pemerintah/ ABRI memikul bendara merah putih sambil pikul bendera Kristus; kenyataan itu' tidak mngkin menghapus 'kecurigaan dari BIN terhadap Badan Pekabaran Injil & MAF sudah lama beroperasi di Tanàh Papua. Simak saja pernyataan Hendroprijono bahwa Gereja di Barat menjadi sarana 'internasionalisasi isu Papua merdeka'.
(f) Dalam terang Sejarah pengalaman ini
agak susah Kita simpulkan bahwa yg bakar pesawat MAF di Pagampa, Intan Jaya ini OPM. Setelah demilitarisasi Tanah Papua barulah Kita bisa tahu siapa pihak yang membakar pesawat MAF tanggal Januari 2021 lalu.
Jayapura 15 Januari 2021
Moderator
Pdt. Benny Giay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar