Wanita corona dikagumi satu dunia, Indonesia tidak terkcuali juga Papua.
Paras jelita menjiwa.
Demi dia segala pengorbanan riba.
Nyawa pun rela.
Akses mencari nafkah terjerat bisu,
media menenun keindahan corona leluasa merdu.
Pulihkan air mata rakyat runtuh,
aroma nona manis corona menutup jelata keluh.
Telapak rakyat terbuka bahasa minta,
borjuis menutup mata menikmati eros rupiah.
Di sana-sini hanya nada duka,
biorkrat bijak membuat aturan segera menutup mata.
Di tengah keresahan, Indonesia menumbuhkan cinta Pekan OlahRaga Nasional di hati Papua.
Bertanya bagaimana solusi, jawabnya Papua TORANG BISA!
Kertas putih dinodahi pena, sekiranya kisah PON XX dan nona corona.
Hanya PON XX Papua, jaguar kompromi nona corona
Enembe kalah analisis, Jokowi bermain latar kebiri manis.
Rakyat mebalik wajah kepada langit, awan menyiapkan air mata hingga menunduk tergurat.
Sepelehkan kemanusian di Papua, mengedepankan permainan politik Indonesia.
Admin. Suara Pribumi West Papua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar